Selasa, 24 Juli 2012

RASULULLAH SAW THE REAL IDOL

IDOLA YANG TERLUPAKAN Pernahkah kita jujur pada diri sendiri. Siapakah tokoh yang kita idolakan saat ini? Mungkin menjawab Einstein karena ingin pintar seperti dia, atau Beckham bagi yang gila bola, dan lain sebagainya. Seseorang mengagumi orang lain itu wajar. Yang jelas idola yang di pilih setidaknya dilihat kualitas dan kelebihan yang ada pada dirinya. Jika penyebab dan tujuan mengidolakan seseorang adalah kagum dan berlanjut pada meniru, maka ada satu nama yang sering kali terlewatkan. Padahal, dialah the real idol atau idola yang sejati. Beliau adalah Rosulullah SAW, kekasih Allah SWT yang wajib kita contoh akhlaknya. Allah SWT telah berfirman di dalam Al Quran, “ Dan sungguh pada hari ini Rosulullah benar – benar terdapat suri tauladdan ( contoh ) yang baik “. Bila Allah sudah berfirman seperti itu, masihkah kita ragu? Mengapa sosok Rosulullah SAW tidak kita masukkan dalam tokoh utama sang idola. PRIORITAS CINTA UNTUK YANG BERJASA Rasa kagum, biasanya berlanjut pada rasa cinta, meskipun barang kali berbeda – beda kadarnya. Cinta akan mendorong seseorang ingin berbuat sesuatu demi yang dicintainya, bahkan seperti sang idola. Berbicara tentang cinta, Rosulullah bersabda yang artinya,” tidak sempurna iman seseorang sehingga aku lebih dicintai daripada orang tuanya, saudaranya, juga hartanya, dan juga manusia semuanya “. Melihat hadits tersebut, ternyata iman kepada Allah dan Rosul – Nya itu tak cukup dengan syahadat begitu saja, melainkan harus ada cinta. Betapa penting makna cinta, hingga Rosulullah SAW menyandingkan iman dengan cinta. Oleh sebab itu, bahwa penerapan syahadat rosul di wujudkan dalam penerapan liiasul birrosul. Artinya, jika kita beersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah, wujudnya adalah dengan menyadari bahwa segala perbuatan yang kita lakukan asalkan itu buka perbuatan yang dilarang Allah semata – mata diniati mengikuti tuntunan / sunah – sunah beliau.dan birrosul yaitu segala gerak – gerik kita bahkan diri kita sendiri adalah jasa beliau SAW. Jika tak ada beliau, maka kita juga tak akan tercipta, karena dari nur Muhammad Allah menciptakan seluruh makhluk. Semoga kita tetap menjadikan Nabi Muhammad sebagai Idola kita....Amin

Selasa, 17 Juli 2012

Alasan Berdo'a


1. Mengurangi daya stress yang ditimbulkan oleh beraneka ragam persoalan hidup yang kita alami mereka yang suka malas berdoa akan lebih mudah untuk mengalami stress 2. Menurunkan tingkat emosi atau kemarahan mereka yang lebih sering berdoa akan lebih mampu mengendalikan diri dalam hal emosi dan kemarahan mereka yang sedang mau marah dan kemudian berdoa niscaya emosinya menjadi stabil 3. Mengurangi bahkan menghilangkan rasa putus asa mereka yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan lebih untuk tidak mudah putus asa saat berada dalam kegagalan dibanding mereka yang jarang bahkan sama sekali malas berdoa 4. Meningkatkan ketegaran hati mereka yang lebih tekun berdoa akan lebih tegar menghadapi peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar yang dikehendakinya bahkan peristiwa pahit sekalipun 5. Meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit-penyakit yang disebabkan gangguan psikis dengan ketekunan dalam berdoa, seseorang akan memiliki daya tahan secara fisik karena mampu untuk menghadapi dan menjalani kehidupan dengan segala peristiwanya dalam terang Kehendak Allah SWT, sehingga tubuh tidak menjadi mudah lemah karena beban pikiran dan pekerjaan (bhs Jawa Nrimo) 6. Membuat orang menjadi lebih terbuka terhadap kelemahan dan kekurangan sesama mereka yang tekun berdoa dengan baik memiliki sikap yang lebih terbuka terhadap sesamanya karena ia akan terbantu dalam doa-doanya untuk menyadari juga kelemahan-kelemahan nya sendiri 7. Meningkatkan daya cinta kasih kepada diri sendiri dan orang lain ketekunan dalam doa membuat seseorang memiliki relasi intim dengan Allah SWT. Allah SWT sendiri adalah kasih maka mereka yang tekun berdoa niscaya memiliki daya cinta kasih yang lebih kepada diri sendiri dan sesamanya. Mereka yang terjerumus dalam narkoba pastilah orang yang tidak tekun berdoa karena tidak mampu mencintai dan mengasihi diri sendiri 8. Meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan diri. Seseorang yang dalam hidupnya tekun untuk berdoa akan memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengembangkan diri dengan lebih maksimal, karena ia akan semakin memahami talenta-talenta yang Allah SWT berikan dan bagaimana seharusnya dikembangkan 9. Menjadikan yang tidak baik menjadi baik setiap orang yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan untuk merubah yang tidak baik menjadi baik, dibandingkan mereka yang malas berdoa justru menjadikan yang baik menjadi buruk 10. Layak menerima keselamatan. Dengan berdoa tekun seseorang mendapatkan kesempatan untuk semakin kuat dan bahkan karena relasinya yang baik dengan Allah SWT selagi di dunia ini ia juga akan mengalami yang sama kelak di keabadian

Kamis, 12 Juli 2012

Semangat



Untuk Hidup yang Lebih 'Hidup' Mari kita lihat orang-orang hebat. Apa saja yang membuat mereka ( dan anda ! ) bisa semangat setiap saat. Beberapa prinsip di bawah ini akan sangat membantu: 1. Kesadaran Pernah nonton pertandingan sepakbola? Sebagai penonton, kita bisa melihat bagaimana seluruh pemain bergerak memperebutkan bola, saling oper, berlari, berkelit, bertahan, dan sesekali nyikut lawan. Kita bisa melihat kesalahan-kesalahan para pemain. Juga melihat kehebatan-kehebatannya. Kita berteriak gembira bila para pemain melakukan kehebatan. Kita juga teriak – tapi kecewa atau marah – bila mereka melakukan kesalahan. Nah, saudara bisakah anda bayangkan bila anda menjadi penonton, sekaligus pemain sepakbola tadi? Bila anda bisa melakukannya untuk hidup sehari-hari anda, itulah kesadaran. Para pemain sepakbola yang hebat punya kesadaran yang tinggi. Secara fisik, mereka memang berada di lapangan, bergerak seperti para pemain yang lain. Tapi kesadaran mereka juga bergerak. Mereka sadar atas fisik mereka dan apa yang mereka pikirkan dan rasakan. Mereka ’memantau’ semua pergerakan pemain-pemain yang lain. Itulah yang membuat mereka berada di posisi yang tepat. Ketika anda sadar sepenuhnya atas diri anda, maka anda menjadi tuan bagi diri anda sendiri. Anda jadi pemimpin bagi diri anda sendiri. Anda mengambil kendali diri anda. Anda bukan hanya sadar atas fisik, pikiran, dan perasaan anda. Anda bahkan sadar atas pertempuran di dalam diri anda. Yap, pertempuran dalam diri antara ego (nafsu) dan nurani anda. Anda tahu di dalam diri anda ada pertempuran. Anda jadi penonton pertempuran itu. Kepada siapa anda berpihak terserah anda. Anda punya kekuatan untuk memilih salah satu diantara keduanya, atau tidak memilih sama sekali. Kekuatan untuk memilih tersebut adalah Free Will (Kebebasan Berkehendak/Memilih) 2. Free Will Misalnya Anda bertamu ke rumah saya. Saya tawari anda minum : “Mau minum apa? Teh atau Kopi?” Apa jawaban anda? Bila anda menjawab teh, maka anda baru menggunakan kekuatan Free Choice (Pilihan Bebas). Begitu juga bila anda menjawab kopi, free choice. Anda memang bebas mau milih minum apa, tapi pilihannya dibatasi oleh saya yang menawari. Anda disebut mengaktifkan Free Will, bila anda menjawab : “Kalau saya minta minumnya Jus Durian, Pak Supardi nggak keberatan kan?” Nah, pilihan anda sudah keluar dari batas yang saya buat. Free Will anda telah aktif. Free Will adalah kekuatan anda untuk bebas memilih hal-hal yang baik untuk anda. Orang yang telah sadar dan free will-nya aktif, maka ia akan dengan mudah memilih memihak pada nurani untuk mengalahkan dan mengendalikan ego (nafsu). Dua hal ini lah (kesadaran dan free will) yang membuat orang-orang hebat selalu bisa bertahan dan keluar dari berbagai kesulitan. 3. Keyakinan Seorang pengamen jalanan memenangi Indonesian Idol. Yap, itulah yang telah Aris buktikan pada kita semua. Darimana kemenangan itu bermula? Keyakinan!. Keyakinan Aris lah yang membakar dirinya untuk ikut audisi dan menjalani proses dengan penuh semangat. Keyakinan bagaimana? Keyakinan bahwa ia layak dan berkemampuan untuk menjadi Indonesian Idol. Dan keyakinannya pun benar dan terbukti. Di Indonesia ini, banyak pengamen lain yang mungkin punya kemampuan yang lebih hebat dari Aris. Tapi mereka tak punya keyakinan. Akibatnya, mereka tidak bertindak. Mereka diam dan menjadi penonton saja. Itulah sebabnya, kenapa kemampuan bukan faktor utama dalam membentuk keyakinan yang membakar. Jadi apa faktor utamanya? FREE WILL. Free Will membuat siapapun bisa memilih untuk yakin bahkan bila berbagai faktor lainnya justru membuat tidak yakin. Jadi bila anda miskin, buruk rupa, cacat, pendidikan rendah, tinggal di kampung, dilecehkan oleh banyak orang – termasuk orang tua anda yang seharusnya mendukung anda, intelektualitas (IQ) rendah dan penyakitan, anda masih bisa memilih untuk yakin dan punya mimpi meraih sukses besar. Bahkan menjadi yakin adalah satu-satunya harapan anda untuk meraih sukses itu. Ketika keyakinan anda tak tergoyahkan, semangat anda akan terus terbakar setiap saat. Memang api semangat itu sesekali redup. Tapi ia tak akan pernah mati. Ia bahkan terus membesar. 4. Tujuan yang membakar. Tak ada tujuan, tak ada semangat! Hidup tanpa tujuan apapun akan melemahkan anda. Anda hanya akan menjalani rutinitas yang sangat membosankan. Bahkan punya tujuan pun belum tentu membuat anda semangat setiap saat. Anda bukan hanya butuh sekedar tujuan. Anda butuh tujuan yang membakar. Tujuan yang membuat anda tidur larut malam dan bangun shubuh. Tujuan yang sangat penting untuk diri anda. Tujuan yang bisa membuat anda rela berkorban apapun deminya. Nah, tetapkan lah tujuan yang seperti ini, dan semangat anda meraihnya tak akan pernah padam. Sang semangat akan terus membara dan membakar anda. 5. Tekad Tekad, niat super kuat yang membuat anda bertahan dalam badai apapun dalam mencapai tujuan anda. Tekad adalah sebuah kesadaran akan kesulitan yang akan menghadang di perjalanan. Dengan tekad, anda justru akan semangat ketika kesulitan menghadang. Anda sadar, hanya dengan mengatasi berbagai kesulitan lah, maka keinginan anda akan tercapai. Justru dengan kesulitan lah anda menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih mampu, lebih yakin, dan lebih bersemangat. Anda juga sadar bahwa manusia memang diciptakan untuk menghadapi kesulitan-kesulitan besar. Itulah kepercayaan Tuhan pada manusia yang terbesar. 6. Disiplin Disiplin berarti hanya melakukan hal yang benar dan penting untuk anda. Tidak masalah apakah hal yang benar dan penting itu anda sukai atau tidak. Dan memang sangat mungkin hal yang benar dan penting itu justru tidak menyenangkan, membuat anda menderita dan menimbulkan kesakitan-kesakitan fisik, mental, finansial, dan sosial. Tapi disiplin benar-benar membebaskan jiwa anda. Dan jiwa yang bebas merdeka membuat anda semangat setiap saat. Saya bangun tidur sebelum shubuh. Dan ini – awalnya – sangat tidak menyenangkan. Ketika alarm di HP saya berteriak-teriak, fisik saya masih ingin tidur. Demikian juga dengan pikiran dan perasaan saya. ”Ah, lagi enak nih. Lima menit lagi deh”. Untungnya, saya sadar, menggunakan freewill untuk memihak nurani. Maka setiap hari, saya pun disiplin bangun sebelum shubuh. Dan di setiap harinya, saya benar-benar merasa tenang dan bahagia. Memang, ketika kita berhasil mengatasi kesulitan, maka itulah imbalannya. Dan imbalan itu benar-benar sepadan. 7. Fokus Fokus adalah sebuah janji untuk berada di jalur anda, apapun yang terjadi di jalur itu. Bila anda telah memilih untuk berbisnis jualan sayuran misalnya, maka tetaplah di jalur itu, meski berbagai kesulitan menghadang. Ketika anda tetap di jalur anda (fokus), maka anda akan lebih ahli dari waktu ke waktu. Berbagai kesulitan di jalur anda itu telah anda kenali, dan anda ahli dalam mengatasinya. Anda bahkan terus makin cepat dalam melakukannya. Anda memang menapaki jalur anda dari nol. Tapi tingkat anda terus meningkat. Anda tidak pernah kembali ke tingkat nol lagi. Itulah keuntungan fokus. Masalah dengan orang yang tidak fokus adalah mereka harus memulai dari nol terus menerus untuk berbagai jalur yang mereka pilih. Dan ini jelas menghamburkan sumberdaya.

Selasa, 10 Juli 2012

Kata Mutiara 99 2

kawan punyakah kau motto dalam hidupmu, yang bisa memberi semangat dalam pekerjaanmu, yang selalu memberi dorongan untukmu menuntut ilmu, aku yakin kamu memilikinya dan semua orang punya motto dalam dirinya, berikut kata kata mutiara yang selalu menyemangatiku insyAllah. مَنْ سَارَ عَلىَ الدَّرْبِ وَصَل 1. Barang siapa berjalan pada jalannya sampailah ia 2. مَنْ جَدَّ وَجَدَ 2. Barang siapa bersungguh-sungguh, dapatlah ia . 3. مَنْ صَبَرَ ظَفِرَ 3. Barang siapa sabar beruntunglah ia . 4. مَنْ قَلَّ صِدْقُهُ قَلَّ صَدِيْقُهُ 4. Barang siapa sedikit benarnya/kejujurannya, sedikit pulalah temannya. 5. جَالِسْ أَهْلَ الصِّدْقِ وَالوَفَاءِ 5. Pergaulilah orang yang jujur dan menepati janji. 6. مَوَدَّةُ الصَّدِيْقِ تَظْهَرُ وَقْتَ الضِّيْقِ 6. Kecintaan/ketulusan teman itu, akan tampak pada waktu kesempitan. 7. وَمَااللَّذَّةُ إِلاَّ بَعْدَ التَّعَبِ 7. Tidak kenikmatan kecuali setelah kepayahan. 8. الصَّبْرُ يُعِيْنُ عَلىَ كُلِّ عَمَلٍ 8. Kesabaran itu menolong segala pekerjaan. 9. جَرِّبْ وَلاَحِظْ تَكُنْ عَارِفًا 9. Cobalah dan perhatikanlah, niscaya kau jadi orang yang tahu. 10. اُطْلُبِ العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلىَ اللَّحْدِ 10. Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang kubur. 11. بَيْضَةُ اليَوْمِ خَيْرٌ مِنْ دَجَاجَةِ الغَدِ 11. Telur hari ini lebih baik daripada ayam esok hari. 12. الوَقْتُ أَثْمَنُ مِنَ الذَّهَبِ 12. Waktu itu lebih mahal daripada emas. 13. العَقْلُ السَّلِيْمُ فيِ الجِسِْم السَّلِيْمِ 13. Akal yang sehat itu terletak pada badan yang sehat. 14. خَيْرُ جَلِيْسٍ فيِ الزَّمَانِ كِتَابٌ 14. Sebaik-baik teman duduk pada setiap waktu adalah buku. 15. مَنْ يَزْرَعْ يَحْصُدْ 15. Barang siapa menanam pasti akan memetik (mengetam). 16. خَيْرُ الأَصْحَابِ مَنْ يَدُلُّكَ عَلىَ الخَيْرِ 16. Sebaik-baik teman itu ialah yang menunjukkan kamu kepada kebaikan. 17. لَوْلاَ العِلْمُ لَكَانَ النَّاسُ كَالبَهَائِمِ 17. Seandainya tiada berilmu niscaya manusia itu seperti binatang. 18. العِلْمُ فيِ الصِّغَرِ كَالنَّقْشِ عَلىَ الحَجَرِ 18. Ilmu pengetahuan diwaktu kecil itu, bagaikan ukiran di atas batu. 19. لَنْ تَرْجِعَ الأَياَّمُ الَّتيِ مَضَتْ 19. Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu. 20. تَعَلَّمَنْ صَغِيْرًا وَاعْمَلْ بِهِ كَبِيْرًا 20. Belajarlah di waktu kecil dan amalkanlah di waktu besar. 21. العِلْمُ بِلاَ عَمَلٍ كَالشَّجَرِ بِلاَ ثَمَر 21. Ilmu tiada amalan bagaikan pohon tidak berbuah. 22. الاتِّحَادُ أَسَاسُ النَّجَاحِ 22. Bersatu adalah pangkal keberhasilan. 23. لاَ تَحْتَقِرْ مِسْكِيْنًا وَكُنْ لَهُ مُعِيْناً 23. Jangan engkau menghina orang miskin bahkan jadilah penolong baginya. 24. الشَّرَفُ بِالأَدَبِ لاَ بِالنَّسَبِ 24. Kemuliaan itu dengan adab kesopanan, (budi pekerti) bukan dengan keturunan. 25. سَلاَمَةُ الإِنْسَانِ فيِ حِفْظِ اللِّسَانِ 25. Keselamatan manusia itu dalam menjaga lidahnya (perkataannya). 26. آدَابُ المَرْءِ خَيْرٌ مِنْ ذَهَبِهِ 26. Adab seseorang itu lebih baik (lebih berharga) daripada emasnya. 27. سُوْءُ الخُلُقِ يُعْدِي 27. Kerusakan budi pekerti/akhlaq itu menular. 28. آفَةُ العِلْمِ النِّسْياَنُ 28. Bencana ilmu itu adalah lupa. 29. إِذَا صَدَقَ العَزْمُ وَضَحَ السَّبِيْلُ 29. Jika benar kemauannya niscaya terbukalah jalannya. 30. لاَ تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْنَكَ فَلِكُلِّ شَيْئٍ مَزِيَّةٌ 30. Jangan menghina seseorang yang lebih rendah daripada kamu, karena segala sesuatu itu mempunyai kelebihan. 31. أَصْلِحْ نَفْسَكَ يَصْلُحْ لَكَ النَّاسُ 31. Perbaikilah dirimu sendiri, niscaya orang-orang lain akan baik padamu. 32. فَكِّرْ قَبْلَ أَنْ تَعْزِمَ 32. Berpikirlah dahulu sebelum kamu berkemauan (merencanakan). 33. مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ اِسْتَعَدَّ 33. Barang siapa tahu jauhnya perjalanan, bersiap-siaplah ia. 34. مَنْ حَفَرَ حُفْرَةً وَقَعَ فِيْهَا 34. Barang siapa menggali lobang, akan terperosoklah ia di dalamnya. 35. عَدُوٌّ عَاقِلٌ خَيْرٌ مِنْ صَدِيْقٍ جَاهِلٍ 35. Musuh yang pandai, lebih baik daripada kawan yg jahil. 36. مَنْ كَثُرَ إِحْسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ 36. Barang siapa banyak perbuatan baiknya, banyak pulalah temannya. 37. اِجْهَدْ وَلاَ تَكْسَلْ وَلاَ تَكُ غَافِلاً فَنَدَامَةُ العُقْبىَ لِمَنْ يَتَكاَسَلُ 37. Bersungguh-sungguhlah dan jangan bermala-malas dan jangan pula lengah, karena penyesalan itu bagi orang yang bermalas-malas. 38. لاَ تُؤَخِّرْ عَمَلَكَ إِلىَ الغَدِ مَا تَقْدِرُ أَنْ تَعْمَلَهُ اليَوْمَ 38. Janganlah mengakhirkan pekerjaanmu hingga esok hari, yang kamu dapat mengejakannya hari ini. 39. اُتْرُكِ الشَّرَّ يَتْرُكْكَ 39. Tinggalkanlah kejahatan, niscaya ia (kejahatan itu) akan meninggalkanmu. 40. خَيْرُ النَّاسِ أَحْسَنُهُمْ خُلُقاً وَأَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ 40. Sebaik-baik manusia itu, adalah yang terlebih baik budi pekertinya dan yang lebih bermanfaat bagi manusia. 41. فيِ التَّأَنِّي السَّلاَمَةُ وَفيِ العَجَلَةِ النَّدَامَةُ 41. Di dalam hati-hati itu adanya keselamatan, dan di dalam tergesa-gesa itu adanya penyesalan. 42. ثَمْرَةُ التَّفْرِيْطِ النَّدَامَةُ وَثَمْرَةُ الحَزْمِ السَّلاَمَةُ 42. Buah sembrono/lengah itu penyesalan, dan buah cermat itu keselamatan. 43. الرِّفْقُ بِالضَّعِيْفِ مِنْ خُلُقِ الشَّرِيْفِ 43. Berlemah lembut kepada orang yang lemah itu, adalah suatu perangai orang yang mulia (terhormat). 44. فَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا 44. Pahala/imbalan suatu kejahatan itu adalah kejahatan yang sama dengannya. 45. تَرْكُ الجَوَابِ عَلىَ الجَاهِلِ جَوَابٌ 45. Tidak menjawab terhadap orang yang bodoh itu adalah jawabannya. 46. مَنْ عَذُبَ لِسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ 46. Barang siapa manir tutur katanya (perkataannya) banyaklah temannya. 47. إِذَا تَمَّ العَقْلُ قَلَّ الكَلاَمُ 47. Apabila akal seseorang telah sempurna maka sedikitlah bicaranya. 48. مَنْ طَلَبَ أَخًا بِلاَ عَيْبٍ بَقِيَ بَلاَ أَخٍ 48. Barang siapa mencari teman yang tidak bercela, maka ia akan tetap tidak mempunyai teman. 49. قُلِ الحَقَّ وَلَوْ كَانَ مُرًّا 49. Katakanlah yang benar itu, walaupun pahit. 50. خَيْرُ مَالِكَ مَا نَفَعَكَ 50. Sebaik-baik hartamu adalah yang bermanfaat bagimu. 51. خَيْرُ الأُمُوْرِ أَوْسَاطُهَا 51. Sebaik-baik perkara itu adalah pertengahanya (yang sedang saja). 52. لِكُلِّ مَقَامٍ مَقَالٌ وَلِكُلِّ مَقَالٍ مَقَامٌ 52. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya yang tepat, dan pada setiap kata ada tempatnya yang tepat. 53. إِذاَ لمَ ْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ 53. Apabila engkau tidak malu, maka berbuatlah sekehendakmu (apa yang engkau kehendaki). 54. لَيْسَ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ فَقِيْرًا بَلِ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ بَخِيْلاً 54. Bukanlah cela itu bagi orang yang miskin, tapi cela itu terletak pada orang yang kikir. 55. لَيْسَ اليَتِيْمُ الَّذِي قَدْ مَاتَ وَالِدُهُ بَلِ اليَتِيْمُ يَتِيْمُ العِلْمِ وَالأَدَبِ 55. Bukanlah anak yatim itu yang telah meninggal orang tuanya, tapi (sebenarnya) yatim itu adalah yatim ilmu dan budi pekerti. 56. لِكُلِّ عَمَلٍ ثَوَابٌ وَلِكُلِّ كَلاَمٍ جَوَابٌ 56. Setiap pekerjaan itu ada upahnya, dan setiap perkataan itu ada jawabannya. 57. وَعَامِلِ النَّاسَ بِمَا تُحِبُّ مِنْهُ دَائِماً 57. Dan pergaulilah manusia itu dengan apa-apa yang engkau sukai daripada mereka semuanya. 58. هَلَكَ امْرُؤٌ لَمْ يَعْرِفْ قَدْرَهُ 58. Hancurlah seseorang yang tidak tahu dirinya sendiri. 59. رَأْسُ الذُّنُوْبِ الكَذِبُ 59.Pokok dosa itu, adalah kebohongan. 60. مَنْ ظَلَمَ ظُلِمَ 60. Barang siapa menganiaya niscaya akan dianiaya. 61. لَيْسَ الجَمَالُ بِأَثْوَابٍ تُزَيِّنُنُا إِنَّ الجَمَالَ جمَاَلُ العِلْمِ وَالأَدَبِ 61. Bukanlah kecantikan itu dengan pakaian yang menghias kita, sesungguhnya kecantikan itu ialah kecantikan dengan ilmu dan kesopanan. 62. لاَ تَكُنْ رَطْباً فَتُعْصَرَ وَلاَ يَابِسًا فَتُكَسَّرَ 62. Janganlah engkau bersikap lemah, sehingga kamu akan diperas, dan janganlah kamu bersikap keras, sehingga kamu akan dipatahkan. 63. مَنْ أَعاَنَكَ عَلىَ الشَّرِّ ظَلَمَكَ 63. Barang siapa menolongmu dalam kejahatan maka ia telah menyiksamu. 64. أَخِي لَنْ تَنَالَ العِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ: ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَانٍ 64. Saudaraku! Kamu tidak akan mendapatkan ilmu, kecuali dengan enam perkara, akan aku beritahukan perinciannya dengan jelas :1). Kecerdasan 2). Kethoma’an (terhadap ilmu) 3). Kesungguhan 4). Harta benda(bekal) 5). Mempergauli guru 6). Waktu yang panjang. العَمَلُ يَجْعَلُ الصَّعْبَ سَهْلاً. 65. Bekerja itu membuat yang sukar menjadi mudah. 66. مَنْ تَأَنَّى نَالَ مَا تَمَنَّى 66. Barang siapa berhati-hati niscaya mendapatkan apa-apa yang ia cita-citakan. 67. اُطْلُبِ العِلْمَ وَلَوْ بِالصَّيْنِ 67. Carilah/tuntutlah ilmu walaupun di negeri Cina. 68. النَّظَافَةُ مِنَ الإِيْمَانِ 68. Kebersihan itu sebagian dari iman. 69. إِذَا كَبُرَ المَطْلُوْبُ قَلَّ المُسَاعِدُ 69. Kalau besar permintaannya maka sedikitlah penolongnya. 70. لاَ خَيْرَ فيِ لَذَّةٍ تَعْقِبُ نَدَماً 70. Tidak ada baiknya sesuatu keenakan yang diiringi (oleh) penyesalan. 71. تَنْظِيْمُ العَمَلِ يُوَفِّرُ نِصْفَ الوَقْتِ 71. Pengaturan pekerjaan itu menabung sebanyak separohnya waktu. 72. رُبَّ أَخٍ لَمْ تَلِدْهُ وَالِدَةٌ 72. Berapa banyak saudara yang tidak dilahirkan oleh satu ibu. 73. دَاوُوْا الغَضَبَ بِالصُّمْتِ 73. Obatilah kemarahan itu dengan diam. 74. الكَلاَمُ يَنْفُذُ مَالاَ تَنْفُذُهُ الإِبَرُ 74. Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum. 75. لَيْسَ كُلُّ مَا يَلْمَعُ ذَهَباً 75. Bukan setiap yang mengkilat itu emas. 76. سِيْرَةُ المَرْءِ تُنْبِئُ عَنْ سَرِيْرَتِهِ 76. Gerak-gerik seseorang itu menunjukkan rahasianya. 77. قِيْمِةُ المَرْءِ بِقَدْرِ مَا يُحْسِنُهُ 77. Harga seseorang itu sebesar (sama nilainya) kebaikan yang telah diperbuatnya. 78. صَدِيْقُكَ مَنْ أَبْكَاكَ لاَ مَنْ أَضْحَكَكَ 78. Temannmu ialah orang yang menangiskanmu (membuatmu menangis) bukan orang yang membuatmu tertawa. 79. عَثْرَةُ القَدَمِ أَسْلَمُ مِنْ عَثْرَةِ اللِّسَانِ 79. Tergelincirnya kaki itu lebih selamat daripada tergelincirnya lidah. 80. خَيْرُ الكَلاَمِ مَا قَلَّ وَدَلَّ 80. Sebaik-baik perkataan itu ialah yang sedikit dan memberi penjelasannya/jelas. 81. كُلُّ شَيْئٍ إِذَا كَثُرَ رَخُصَ إِلاَّ الأَدَبَ 81. Segala sesuatu apabila banyak menjadi murah, kecuali budi pekerti. 82. أَوَّلُ الغَضَبِ جُنُوْنٌ وَآخِرُهُ نَدَمٌ 82. Permulaan marah itu adalah kegilaan dan akhirnya adalah penyesal اُنْظُرْ مَا قَالَ وَلاَ تَنْظُرْ مَن قَال 83. Perhatikanlah apa-apa yang dikatakan(diucapkan) dan janganlah memperhatikan siapa yang mengatakan. 84. الحَسُوْدُ لاَ يَسُوْدُ . Orang yang pendengki itu tidak akan menjadi mulia. 85. الأَعْمَالُ بِخَوَاتِمِهَا Tiap-tiap pekerjaan itu dengan penyelesaiannya. 86. إِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً # وَلاَ أَقْوَى عَلىَ النَّارِ الجَحِيْمِ Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka. فَهَبْ ليِ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبيِ # فَإِنَّكَ غَافْرُ الذَّنْبِ العَظِيْمِ Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar. ذُنُوْبيِ مِثْلُ أَعْدَادِ الرِّمَالِ # فَهَبْ ليِ تَوْبَةً يَاذاَالجَلاَلِ Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan. وَعُمْرِي نَاقِصٌ فيِ كُلِّ يَوْمٍ # وَذَنْبيِ زَئِدٌ كَيْفَ احْتِمَالِ Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya. إِلهِي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ # مُقِرًّا بِالذُّنُوْبِ وَقَدْ دَعَاكَ Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu. فَإِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَا أَهْلٌ # فَإِنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاكَ Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah ahli pengampun. Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepadamu semoga bermanfaat